PRAKTIKUM
TEKNIK KONTROL INDUSTRI
PERCOBAAN XII
PLUGGING
BREAKING
I.
TUJUAN
Setelah
melakukan percobaan ini maka mahasiswa diharapkan dapat :
1.
Mahasiswa memahami fungsi
dan tujuan dari rangkaian AC motor plugging
2.
Mahasiswa memahami
prinsip kerja dari rangkaian AC motor plugging
3.
Mahasiswa mampu membuat
program PLC untuk rangkaian AC motor plugging
II.
DASAR
TEORI
Metode
pengereman motor listrik dapat dilakukan secara
elektrik, yaitu dengan metode pengereman dinamis dan metode
pengereman pluging. Kedua metode pengereman motor secara elektrik tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Metode pengereman secara
dinamis dan pluging memiliki tujuan yang sama, yaitu sama-sama bertujuan
untuk menghentikan putaran motor listrik dengan lebih cepat. Secara lebih detil
kedua metode pengereaman motor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
A.
Metode Pengereman Dinamis
Pengereman yang
dilakukan dengan melepaskan jangkar yang berputar dari sumber tegangan dan
memasangkan tahanan pada terminal jangkar. Oleh karena itu kita dapat berbicara
tentang waktu mekanis T konstan dalam banyak cara yang sama kita berbicara
tentang konstanta waktu listrik sebuah kapasitor yang dibuang ke dalam sebuah
resistor. Pada dasarnya, T adalah waktu yang diperlukan untuk kecepatan motor
jatuh ke 36,8 persen dari nilai awalnya. Namun, jauh lebih mudah untuk
menggambar kurva kecepatan-waktu dengan mendefinisikan konstanta waktu baru To
yang merupakan waktu untuk kecepatan dapat berkurang menjadi 50 persen dari
nilai aslinya.
B.
Metode
Pengereman Secara Plugging
Kita
bisa menghentikan motor bahkan lebih cepat dengan menggunakan metode yang
disebut plugging. Untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, kita harus
membatasi arus balik dengan memperkenalkan sebuah resistor R dalam seri dengan
rangkaian pembalikan. Seperti dalam pengereman dinamis, resistor dirancang
untuk membatasi pengereman awal arus I2 sampai sekitar dua kali arus
beban penuh.
III.
ALAT
DAN BAHAN
1. Zeliosoft
2 Application
2. PLC
Module
3. Motor
Induksi 3 Fasa
4. Kabel
Penghubung
IV.
I/O
CONNECTION
V.
LADDER
DIAGRAM
VI.
TIMING
DIAGRAM
VII.
ANALISA
PERCOBAAN
Plugging Braking ini dilakukan untuk
mempercepat proses pengereman pada motor. Metode ini dilakukan dengan cara
membalik arah medan putar dari stator saat rotor dalam keadaan berputar,
sehingga terdapat gaya yang melawan arah dari gaya putar rotor. Pada
penerapannya pembalikan arah ini tidak boleh sampai mengakibatkan arah putaran
rotor berbalik. Karena itu disini dipakai sensor kecepatan yang digunakan untuk
memutus rangkaian pembalik arah medan putar stator saat kecepatan putar rotor
di bawah kecepatan yang telah ditentukan. Untuk mengatur sistem pengereman ini,
maka digunakanlah PLC yang akan mengatur kapan medan putar stator akan
membalik.
Pada percobaan ini kami melakukan
pemrograman PLC yang digunakan untuk mengontrol Pengereman Plugging dari sebuah
motor induksi 3 phasa. Berikut ini adalah program Ladder Diagram dari PLC:
Dari program tersebut, saat tombol
start ditekan, Kontaktor Forward akan On. Saat tombol stop ditekan Kontaktor
Reverse yang akan membalik medan putar stator akan On sampai kecepatan rotor
dibawah kecepatan yang telah ditentukan.
Pada program diatas, saat Tombol
Start ditekan, Coil Forward akan On. Contact Normally Open dari Forward yang
diparalel dengan tombol Start berfungsi untuk interlock. Sehingga saat tombol
Start dilepas, Coil Forward akan tetap On. Pada awal ladder terdapat kontak
Normally Close (NC) dari tombol Stop dan Over Load Relay (OLR). Apabila salah
satu dari kontak ini aktif misalnya tombol Stop ditekan atau OLR aktif, maka
Coil Forward akan Off. Selain itu terdapat pula kontak Normally Close (NC) dari
Reverse yang digunakan untuk memastikan Coil Forward dan Reverse tidak On
secara bersamaan. Jadi saat Coil Reverse On, Coil Forward tidak akan bisa On
walaupun tombol Start ditekan.
Rung di atas digunakan untuk mengaktifkan
Kontaktor Bantu / Auxiliary Contactor (M1). Saat kecepatan rotor lebih tinggi
dari kecepatan yang telah ditentukan, kontak A3 yang Normally Open (NO) akan
close. Dan karena kontak Forward telah On maka Coil dari M2 akan On. Saat
tombol stop ditekan, Coil M1 akan tetap on karena terdapat kontak NO M1 yang
diparalel dengan kontak M2 yang berfungsi sebagai interlock. Coil M1 ini akan
tetap On sampai kontak sensor kecepatan open yang berarti kecepatan rotor sudah
di bawah batas yang telah ditentukan.
Rung diatas digunakan untuk
mengaktifkan Coil Reverse yang berfungsi untuk membalik arah medan putar
stator. Saat kecepatan rotor lebih tinggi dari kecepatan batas, Coil M1 akan on
sehingga kontak NO dari M1 akan Close. Apabila tombol stop ditekan atau OLR aktif,
Coil Forward akan Off. Sehingga kontak NC dari Forward akan Close. Pada kondisi
ini, Coil Reverse akan On, sehingga arah medan putar stator akan terbalik yang
akan mempercepat proses pengereman. Saat kecepatan rotor sudah di bawah batas
yang telah ditentukan, Coil M1 akan Off sehingga kontak M1 akan open. Hal itu
akan memutus rangkaian Coil Reverse, sehingga Coil Reverse akan Off. Hal ini
dilakukan untuk mencegah rotor berputar dengan arah yang berlawanan.
VIII.
KESIMPULAN
Dari
percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa
:
1. Plugging
Breaking adalah percepatan proses pengereman pada motor
2. Coil
Reverse digunakan untuk mencegah rotor berputar dengan arah yang berlawanan
3. Rangkaian
AC motor plugging breaking merupakan metode pengereman motor secara elektrik
dan otomatis
4. Kecepatan
dari motor dibatasi oleh sensor kecepatan
5. Rangkaian
AC motor plugging breaking ini juga berfungsi sebagai pengaman pada motor, agar
motor tidak berputar melebihi dari kecepatan yang telah diatur.